Pernyataan Pemkot Lhokseumawe Yang Plin-Plan, Membuat Masyarakat Kurang Percaya Covid-19

Kemudian, pada hari pertama penerapan PPKM Level-4 sempat terjadi kericuhan membuat situasi lalu lintas macet. Bahkan, seorang pengguna mobil pribadi sempat berani membentak petugas sehingga terjadi adu mulut di jembatan memasuki Kota Lhokseumawe.

Kericuhan tersebut menjadi tontonan warga yang melintas dan sempat viral di media ssosial.

Hari berikutnya, para mahasiswa Universitas Malikussaleh juga mulai bersuara, dan menuding pemberlakuan status PPKM level 4 di Kota Lhokseumawe merupakan kebijakan yang keliru.

Karena dinilai mengangkangi instruksi yang telah ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan kinerja pemerintah yang tidak transparan, mahasiswa Unimal menyatakan menolak penerapan PPKM level 4 di Kota Lhokseumawe.

Hal itu seperti diungkapkan Presiden mahasiswa Unimal, Risky RM dalam konfrensi pers yang digelar di jalan Pase, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, terkait kesepakatan para mahasiswa menolak pemberlakuan status PPKM level 4 di Kota Lhokseumawe, Selasa, 31 Agustus 2021.

Sementatara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Lhokseumawe, T Adnan membantah telah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah tersebut.

“Tidak demikian, tidak ada cerita level 4, tidak ada kita bicarakan level 4,” kata Sekda saat diwawancarai wartawan soal penerapan PPKM level 4 di Lhokseumawe, Sabtu (4/8).

Exit mobile version