Pernyataan Pemkot Lhokseumawe Yang Plin-Plan, Membuat Masyarakat Kurang Percaya Covid-19

Lanjut T Adnan, bahkan dirinya menyebutkan hal itu disebabkan karena salah cetak spanduk. dan sejak kemarin hingga hari ini spanduk bertuliskan level 4 itu sudah mulai diturunkan.

“Mungkin spanduk salah cetak, kemarin atau hari ini sudah diturunkan. Salah cetak spanduk aja,” ujarnya.

Kembali T Adnan menegaskan, di Lhokseumawe tidak ada cerita penerapan level 4, yang ada hanya zona merah atau resiko tinggi. Penyekatan dilakukan bukan karena level empat, hanya mengimbau kepada masyarakat yang masuk ke Lhokseumawe agar melakukan vaksin.

“Kita zona merah jadi harus hati-hati, tidak boleh anggap remeh. Makanya pemerintah terus melakukan upaya agar masyarakat antusias melakukan vaksin, untuk mengurangi resiko tinggi, namun kita masih di level 3,” ungkapnya.

Berbagai narasi di atas menunjukkan betapa plin-planya pernyataan Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Akibatnya menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Sehingga masyarakat kota Lhokseumawe dan Aceh Utara beropini bahwa wabah Covid-19 ini adalah program proyek untuk menghabiskan uang negara semata.

Penulis: Warga Aceh Utara Peduli Covid-19

Exit mobile version