Wilayatul Fakih Sebuah Alternatif Sistem Pemerintahan Islam Sempurna Dalam Masa Keghaiban Imam ke-12

Foto: Ilustrasi/ Ist

Oleh: Noor Fatah

Islam adalah agama atau petunjuk/tuntunan bagi umat manusia kejalan keselamatan kehidupan di dunia, sekaligus tuntunan jalan kebahagian kehidupan di akhirat

Islam adalah pedoman kehidupan yang sangat lengkap dan sempurna, tidak hanya urusan akherat, tapi urusan muamalah juga diatur (sosial, budaya, politik, ekonomi dan kemasyarakatan, sampai hal² kecil-pun diatur)

Pemerintahan Islam merupakan suatu keniscayaan,  pada masa Nabi Muhammad SAW adalah sebuah role model nyata bahwa nilai-nilai kebenaran dan keadilan Islam tegak dan kokoh di tengah-tengah masyarakat (suri-tauladan)

Pasca kepemimpinan pemerintahan Nabi Muhammad SAW, kepemimpinan pemerintahan Islam diteruskan oleh 12 Imam suci (Maksum) sampai akhir zaman (berdasarkan riwayat hadist yang shahih dan mutawatir, ayat-ayat suci Al-Qur’an maupun referensi (para Hujjah yang terpercaya).

Pada masa akhir zaman kini, periode Imam ke 12 dalam masa ke-ghaiban-nya Imam Mahdi Al-Munthazar; eksistensi kepemimpinan pemerintahan Islam diemban oleh Ulama yang memiliki keilmuan sempurna (fakih sekaligus memiliki otoritas leadership yang kuat dan kharismatik yang dikenal dengan sistem Wilayatul Fakih). Hal ini mesti ada, guna menjaga dan melindungi umat dari kesesatan Dajjal, maupun penindasan para penguasa dunia yang rakus dan arogan, imperialisme global (Amerika Serikat, Israel, NATO dan sebagian negara-negara Arab).

Wilayatul Fakih adalah konsep kolaborasi Ulama dan Umara dalam satu kesatuan yang utuh dan lengkap, tidak terpisahkan satu sama lain (agama dan politik tidak terpisah/tidak ada dikotomi)

Satu-satunya kepemimpinan pemerintahan Islam yang menerapkan syari’at Islam dan berani melawan hegemoni imperialisme global yang dzalim dan menindas guna menjaga dan melindungi umat Islam hanya Republik Islam Iran dan Mukawwamah (proxy-nya antara lain: Yaman Utara, Hizbullah dan Hamas).

Amerika Serikat, Israel, NATO dan proxy-nya sebagian negara Arab seperti: Turki, Mesir, Kuwait, Saudi Arabia, UEA, Bahrain, Qatar & Yordania mengaku Islam tapi malah mendukung penindasan alias menjadi boneka, budak dan jongos imperialis; kaum munafik yang pasti bakal hancur bersama-sama kaum kafir). Wama taufiqi ila billa alaihi tawakkaltu wa ilaihi unib

Penulis: Sekjen Politik Nusantara Sejahtera (PNS)

Exit mobile version