Rekening Dormant yang Bangun, Kisah Gelap dari Balik Kaca Bank

Sekjen IAW Iskandar Sitorus (Foto: Medkar)

Oleh: Iskandar Sitorus, Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW)

 

Sebuah awal dari meja lobi bank

Bayangkan seorang lelaki masuk ke cabang bank di kota besar. Tampilannya rapi, berbicara dengan sopan, dan menyelipkan sebuah kartu nama yang terkesan meyakinkan. Di balik senyum dan tata krama itu, ada misi gelap: mencari rekening dormant yang bisa dibangunkan.

Rekening dormant atau rekening tidur, sudah lama tidak dipakai pemiliknya sering dianggap sepele. Tapi justru di situlah letak bahayanya. Saldo mengendap, tidak ada transaksi, dan kadang pemiliknya pun sudah lama lupa. Bagi sindikat keuangan, itu ladang emas.

Bagaimana pintu itu bisa terbuka?

Di sistem perbankan, ada jalur prosedur resmi untuk mencairkan rekening dormant. Nasabah atau ahli waris harus datang dengan dokumen lengkap, lalu diverifikasi, disetujui berlapis, dan terakhir baru bisa cair dengan otorisasi Kepala Cabang (Kacab).

Nah, sindikat tahu persis siapa yang jadi kunci, Kacab. Dia bukan operator mesin, tapi otorisasi final sering berada di tangannya. Jika tanda tangannya muncul, dana bisa mengalir.

Modusnya bisa macam-macam:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *