“Perkembangan teknologi digital dengan leluasa memberikan peluang bagi informasi destruktif yang mudah dikonsumsi masyarakat, tanpa ada saringan. Apalagi, jika mengutip hasil survei The Inclusive Internet Index, posisi kemampuan literasi digital Indonesia saat ini masih berada pada peringkat ke-66 di dunia,” kata Riefky, dikabarkan dari antara.

Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat Indonesia memerlukan literasi digital yang mengajarkan mereka agar mampu menjaga penerapan nilai-nilai luhur Pancasila saat memanfaatkan teknologi digital.