Atas temuan itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya stunting. Tujuannya guna mencegah potensi stunting sedari seorang perempuan belum hamil.
“Stunting terjadi dimulai dari pra-konsepsi atau sebelum kelahiran si bayi,” kata Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K) dalam paparannya, Selasa (16/11).
BKKBN menekankan pentingnya menjaga kesehatan perempuan sebelum periode kehamilan agar mencegah bayi stunting. Sebab data Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa 36,3 persen remaja putri usia 15-19 tahun kondisinya beresiko kurang energi kronik.