JAKARTA: Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM, didampingi Sekda, menghadiri undangan sekaligus memberikan sambutan dalam acara Webinar Indonesia – Taiwan Technology Cooperation Forum 2021 bertema High Technology Industry from the Village – Membangun Industri Teknologi Tinggi Berbasis Desa, secara virtual di TCC Kantor Bupati Tabanan, Kamis (26/8/2021) sore.
Hadir juga, Budiman Sudjatmiko, Ketua Inovator 4.0, Dr. Shih-Chil EE, Wakil Direktur Jenderal Kampus Wilayah Tengah (ICRC), Industri Lembaga Penelitian Teknologi (ITRI), Teddy Tri selaku KSDI dan KENDI, Richard Tandiono selaku Presiden Direktur Trinitan Logam dan Mineral (TBC), dan Prof, Dr.rer.nat I Made Agus Gelgel Wirasuta selaku Guru Besar Universitas Udayana.
Acara webinar ini membahas tentang AIoT, Smart farming & Agriculture, Circular economy, ICT & OEM manufacturing, Green manufacturing, dan Sustainable mineral processing (Nickel).
Kegiatan yang merupakan forum diskusi antara perusahaan penyedia teknologi tinggi asal Taiwan dan para pelaku usaha dan lembaga nasional Indonesia yang melakukan kegiatan usaha modern di pedesaan Indonesia tersebut juga diikuti oleh para pakar di bidangnya, seperti, Dr. Jack Chang selaku Wakil Direktur Jenderal Direktur Sains dan Teknologi Pusat Strategi Internasional (ISTI) Industri Lembaga Penelitian Teknologi (INTRI).
Budiman menuturkan, kenyataannya kesenjangan digital masih menjadi persoalan besar. Pelosok desa apalagi di luar Pulau Jawa banyak yang belum bisa menikmati akses internet secara baik. Itu sebabnya, Budiman mendorong pemerintah daerah agar membangun infrastruktur digital tanpa harus tergantung pada dana pusat atau perusahaan telekomunikasi, khususnya untuk akses internet di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia (3T).
“Salah satunya bisa dari badan usaha milik desa (BUMDes). BUMDes bisa jadi penyedia jasa Internet Service Provider (ISP) sendiri. Mereka bisa kerja sama dengan perusahaan penyedia jaringan internet swasta dan bagi hasil,” kata Budiman yang terus aktif mengunjungi desa-desa untuk mendorong kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk membantu terciptanya ekosistem industri yang bukan saja modern, namun juga ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan teknologi tinggi yang tepat guna dan dibutuhkan.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Dr. Sanjaya memberi sambutan serta memaparkan kondisi dan letak geografis wilayah yang ada di Kabupaten Tabanan, seperti, luas wilayah, dengan 133 Desa di 10 Kecamatan yang memiliki berbagai macam potensi alam, dimana sebagian besar atau 55,3 persen wilayah merupakan lahan pertanian.
“Jika ditinjau dari tipikologinya, wilayah Kabupaten Tabanan mencerminkan arsitektur Bali ‘Tri Mandala’ yaitu Utama Mandala (wilayah pegunungan), Madya Mandala (wilayah dataran rendah) dan Nista Mandala (wilayah pesisir). Dengan dukungan alam yang sedemikian rupa menjadikan Tabanan memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan perikanan yang melimpah, sehingga menjadi tumpuan bagi ekonomi Tabanan terlebih dimasa pandemi saat ini,” papar Sanjaya dalam webinar tersebut.
Ia juga menjelaskan, bahwa pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan di Tabanan yang diarahkan pada 5 poin, yakni; pengolahan pasca panen hasil pertanian dalam arti luas yang bernilai tinggi, membangun industri kesehatan dan kosmetik tradisional Bali, meningkatkan kuantitas dan kualitas agro wisata, branding produk Tabanan menuju pasar global, dan memanfaatkan energi terbarukan (mikrohidro dan tenaga surya) sebagai energi alternatif pedesaan.
Selain 5 poin prioritas tersebut, Bupati Dr. Sanjaya juga mendorong pemanfaatan teknologi Taman Teknologi Pertanian (TTP) Sanda dan Lembaga Latihan Kerja (LLK) sebagai tempat pengembangan sumber daya manusia yang siap berusaha di sektor pertanian dan pendukungnya dengan penerapan teknologi tepat guna dalam mengelola komoditi unggulan, seperti padi dan sayuran organik, kelapa, manggis, serta salak.
Ia berharap, forum ini dapat menghadirkan ide, gagasan dan inovasi dalam membangun pertanian khususunya di Tabanan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Semoga forum ini menghasilkan ide-ide, gagasan dan inovasi di bidang pertanian untuk mewujudkan kemandirian desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tabanan,” tuturnya. ***