KOTA BEKASI, Mediakarya – Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah, menyampaikan tanggapannya terkait berita yang terjadi di Kelurahan Cikiwul, Bantargebang Kota Bekasi, di mana daging kurban dijual kepada masyarakat oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) dengan harga 15 ribu per kantong.
“Daging kurban dijual oknum ormas di Kota Bekasi, kacau bener bangsa ini,” kata Iskandar kepada mediakarya.id, Sabtu (7/6/2025).
Dia mengaku merasa miris melihat bangsa Indonesia yang semakin mundur perilakunya. “Teknologi dunia semakin maju, tapi bangsa ini semakin mundur ke belakang tingkahnya. Ini seperti jaman kerajaan-kerajaan jaman dahulu, di mana sumbangan raja-raja justru diperjualbelikan oleh orang-orang lingkaran kerajaan kepada rakyatnya dengan harga murah agar rakyatnya gembira dan selalu setia pada rajanya, seperti itu kan cerita raja-raja dulu,” katanya.
Iskandar menambahkan, saat ini sudah maju berabad-abad ke depan namun tingkah laku seperti itu masih sama seperti orang-orang di era raja-raja dulu kepada rakyatnya.
“Rakyat saya pastikan masih mampu kok makan daging hari ini tanpa disuguhkan daging-daging murah,” katanya.
Dia menegaskan, daging kurban sudah dipastikan untuk kaum fakir miskin yang memang menjadi prioritas untuk dibagikan secara gratis. Itulah sebabnya dibentuk panitia di setiap penyelenggaraan kurban. “Hewan kurban kok dikomersilkan, kacau benar bangsa ini, walaupun dibandrol harga murah tetap itu bukan haknya,” ujarnya.
“Hari ini kadang fakir miskinnya tidak dapat apa-apa, malah orang yang hidupnya cukup dikasih berkantong-kantong daging lalu berpesta. Aturannya saja sudah salah, dari awalnya salah sampai akhirnya ya akan salah,” tambahnya.
Iskandar juga meminta Wali Kota Bekasi dapat segera memanggil pimpinan ormas tersebut dan meminta pertanggungjawaban atas ulah orang-orangnya. “Harus itu, ini hari raya kurban, di mana prioritasnya adalah kaum fakir miskin, bukan dijadikan objekkan ormas,” tutup Iskandar. (Pri)