Daerah  

Diduga Sarat Kolusi dan Nepotisme, GMNI Gelar Aksi Jilid II di Kantor Wali Kota Sukabumi

SUKABUMI, Mediakarya – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya kembali menggelar aksi unjuk rasa Jilid II pada Kamis sore (19/6/2025). Aksi dilakukan di depan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Sukabumi sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Boby Maulana, yang mereka nilai sarat dengan praktik kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan.

Satu per satu orator menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap jalannya pemerintahan saat ini. Massa berulang kali memanggil Wali Kota Ayep Zaki untuk keluar menemui mereka, namun tidak mendapat tanggapan.

Situasi sempat memanas ketika massa aksi mencoba masuk ke halaman Kantor Wali Kota melalui gerbang sebelah kiri yang berhasil mereka jebol. Aksi dorong pun terjadi antara mahasiswa dan aparat gabungan dari kepolisian serta Satpol PP. Meski telah berada di halaman balai kota, Wali Kota tetap tidak menemui mereka. Massa kemudian melanjutkan aksinya ke depan Gedung DPRD Kota Sukabumi.

Ketua DPC GMNI Sukabumi Raya, Aris Gunawan, mengatakan bahwa aksi ini merupakan lanjutan dari tuntutan sebelumnya.

“Di Balai Kota kami kembali mempertanyakan pembentukan Tim Komunikasi Percepatan Pembangunan (TKPP) dan tim penasihat yang kami nilai tidak sesuai dengan prinsip legalitas. Pembentukan tim non-ASN menggunakan anggaran APBD atau APBN jelas bertentangan dengan surat edaran dan instruksi Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 2023,” kata Aris.

Aris juga menyoroti kejanggalan waktu penerbitan SK pembentukan tim tersebut. “SK itu keluar hanya sehari setelah pelantikan, padahal saat itu Wali Kota masih berada di Magelang. Kenapa ditetapkan di Sukabumi? Ini patut dipertanyakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aris menilai banyak kejanggalan dalam struktur organisasi. Ia menyebut nama Ubaydilah yang diduga merangkap tiga jabatan sekaligus, yakni Ketua TKPP, Plt Ketua Dewas PDAM, dan Ketua Dewas RSUD Syamsudin. Bahkan, ada indikasi suami-istri yang juga menduduki posisi strategis di dalam tim tersebut.

Exit mobile version