Internet Dorong Kultur Berdemokrasi Generasi Milenial Indonesia

Diskusi Milenal Bincang Politik bertajuk Struktur dan Kultur E-Democracy Indonesia, yang diselenggarakan di Jakarta

Dia menyebut partai politik perlu mereformasi kultur kelembagaan politik. Begitu pula dengan cara kerja dalam sistem demokrasi.

Ia mengingatkan bahwa agar e-democracy di masa mendatang tak menjadi bencana maka kalangan milenial sebagai penyangga demokrasi penting pula memiliki dan merawat gagasan besar keindonesiaan.

“Di era media sosial momentum anak muda untuk tampil sebagai politisi, sebagai pemimpin, tetapi juga jangan tampil tanpa punya substansi ide tadi,” pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sebastian Salang, menurut dia, generasi milenial tidak lagi sekedar pengguna informasi tetapi menjadi kreator informasi. “Generasi milenial dikhawatirkan sulit mengenali dan merefleksi diri mereka sendiri,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Sebastian Salang, perilaku dan preferensi generasi milenial dinilai berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. “Mereka generasi milenial hidup dalam perputaran informasi yang berusia sangat pendek. Informasi sangat cepat dimunculkan dan cepat juga berubah,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *