JAKARTA, Mediakarya – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan aktivitas manufaktur yang terus berada di zona ekspansif menandakan daya tahan Indonesia dan pemulihan yang terus berlanjut di tengah perlambatan manufaktur di berbagai negara.

“Hal ini merupakan suatu capaian yang perlu kita pertahankan untuk terus menjaga momentum pemulihan,” ujar Febrio dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Di tengah tren perlambatan global, aktivitas manufaktur nasional masih mencatatkan ekspansi yang lebih tinggi. Pada Desember 2022, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur meningkat ke level 50,9, dari sebelumnya sebesar 50,3 pada November 2022.
Dengan demikian, aktivitas manufaktur nasional masih tetap terjaga pada zona ekspansif selama 16 bulan berturut-turut.

Optimisme para pelaku industri manufaktur terindikasi membaik, sebagaimana ditunjukkan dengan mulai tumbuhnya persediaan baik barang input maupun barang siap jual untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dalam waktu dekat.

Menurut Febrio, kondisi tersebut didukung oleh masih kuatnya permintaan dalam negeri sejalan dengan tetap terjaganya tekanan inflasi di dalam negeri, sementara permintaan ekspor masih tertahan.