“Sudah ada tiga pengusaha yang datang presentasi, namun kita tunggu tindak lanjutnya dan bukti-bukti kemampuan finansialnya belum meyakinkan. Jadi kita masih terus mencari sampai dapat mitra kita yang betul-betul sanggup mengolah sampah ini, sehingga nanti tumpukan ini termanfaatkan dan terkurangi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Khaerul Hamid yang ikut serta dalam kunjungan ke TPA Burangkeng, mengatakan, sesuai arahan Pj Bupati Bekasi pihaknya akan segera melakukan uji lab air tanah di seputaran area TPA Burangkeng.
Terkait kemacetan jalan yang ditimbulkan armada sampah, Hamid mengatakan, akan mengatur ulang jadwal truk yang masuk ke TPA. “Jadi yang biasanya truk itu datang berbarengan, kita atur, kita bagi supaya tidak datangnya berbarengan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan,” jelasnya.
Adapun Plt Kepala BPKD Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna, menambahkan, pihaknya akan memproses lahan pemda yang terkena tol, kemudian akan segera merelokasi ke lahan pengganti di sekitar area kawasan TPA Burangkeng.
“[Ruislag) yang senilai, bukan seluas. Nah yang senilai itu, tentunya pakai tim appraisal (penilai) independen, sehingga objektifitasnya tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, pihak BPKD, Dinas LH, dan Disperkimtan akan melakukan koordinasi terlebih dahulu untuk mempersiapkan berkas-berkasnya, sehingga nantinya bisa diproses ke pihak BPN Kabupaten Bekasi.
“Sedangkan untuk perluasan lahan selanjutnya, kami di keuangan (BPKD) menunggu usulan dari Disperkimtan buat pembebasannya, kemudian Dinas LH sebagai user-nya,” pungkas Iyan. (Supri)