“Yang dapat menjadi contoh di antaranya adalah pengembangan energi terbarukan, seperti kebijakan mandatori B-30, pengembangan mobil listrik, serta pemanfaatan panas bumi dan tenaga surya,” ujar Airlangga, dikabarkan dari antara.
Kemudian, pertanian kelapa sawit rakyat berkelanjutan, eco-tourism, serta pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Berwawasan Lingkungan yang kesemuanya menjadi upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada lingkungan global, pemerintah terus berupaya memenuhi komitmen di dalam Paris Agreement yang dijalankan melalui Pembangunan Rendah Karbon melalui penurunan jumlah dan intensitas emisi pada berbagai bidang. Dalam Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030.
“Upaya inovatif juga telah diinisasi pemerintah, di antaranya melalui uji coba perdagangan karbon pada sektor ketenagalistrikan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Uji coba Emission Trading System ini dilakukan untuk mendorong efisiensi PLTU dan menurunkan emisi karbon,” ungkapnya.