PASURUAN, Mediakarya – Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, meminta pedagang hewan ternak tidak mengambil sapi dari daerah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai upaya menekan penyebaran wabah tersebut.
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron dalam keterangan pers di Pasuruan, Senin, mengatakan salah satu penyebab merebaknya wabah PMK antara lain karena lalu lintas ternak yang masih belum bisa dikendalikan.
“Dalam artian, petugas masih menemukan banyaknya belantik (penjual sapi) yang membeli maupun menjual ternak dari dan ke luar daerah wabah. Untuk itu, kami meminta para belantik sapi agar bisa menahan diri dengan tidak mengambil ternak dari daerah wabah,” katanya.