Kendati demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tercatat stabil dengan koreksi yang hanya 2,3 persen per 17 Desember 2021, dibanding depresiasi mata uang negara lain yang cukup tinggi seperti Turki yang terkoreksi hingga 120,6 persen dan Argentina 21,2 persen.
“Ini terjadi barangkali karena di Turki sedang terjadi krisis,” kata Menkeu Sri Mulyani.
Namun Sri Mulyani mengatakan beberapa negara yang tidak mengalami krisis pun seperti Thailand dan Brazil pun mengalami penurunan mata uang yang cukup signifikan yakni masing-masing 11 persen dan 9,4 persen.