Tiga Gelombang Krisis Ini Porakporandakan Perekonomian Indonesia

Potret kemiskinan masyarakat di Jakarta. (Ist)

JAKARTA, Mediakarya – Direktur Program Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Eisha M Rachbini menyebut Indonesia sudah melalui 3 krisis sejak 1997. Akibatnya, krisis tersebut memberikan dampak pada perekonomian.

“Setelah itu, setelah 2007 dan 2008 kita cukup ajail sudah belajar dari krisis sebelumnya dengan pertumbuhan 5,4% pertahun,” ungkap Eisha M Rachbini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/9/2025).

Selanjutya, saat pandemi covid-19 menjadi tantangan terbesar. “Sebenarnya saat ini belum pulih dari efek pandemi kemarin meskipun pertumbuhannya terjadi di atas lima persen,” ungkapnya.

Sementra itu, upah rill tumbuh dengan stagnan penerimaan yang diterima oleh masyarakat/pekerja tidak naik, sehingga menjadi pertanyaan apa sebabnya.

“Karena industrialisasi sektor manufaktur menjadi penopang di negara maju lain,” katanya.

Di sisi lain, sektor manufaktur ini turun, terjadi dan beralih struktur ke sektor jasa. “Tetapi ketika terlalu dini belum matang, perubahan tenaga kerja ke sektor jasa ditangkap banyak dari mereka yang bekerja di sektor informal,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *