SUKABUMI, Mediakarya – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi, melalui Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tegas menyuarakan keprihatinan sekaligus kegeraman terkait mencuatnya dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang diduga memasukkan data siswa fiktif di wilayah Kota Sukabumi. Dugaan praktik korupsi ini dinilai sebagai bentuk pengkhianatan serius terhadap dunia pendidikan dan masa depan generasi muda.
Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan HMI Cabang Sukabumi, M. Fikri Nurzaman, menyatakan bahwa informasi yang berkembang di masyarakat sangat mengkhawatirkan. “Ini bukan sekadar soal uang negara yang disalahgunakan, tapi juga soal hilangnya akses pendidikan yang semestinya diterima masyarakat. Jika benar ada PKBM yang memasukkan data siswa fiktif dan dana BOS diselewengkan, maka ini adalah kejahatan moral yang sangat serius,” ujar Fikri pada Jumat (4/7/2025).
Menurut Fikri, keberadaan PKBM semestinya menjadi alternatif penting bagi masyarakat yang putus sekolah atau tidak bisa mengakses pendidikan formal. Jika lembaga-lembaga ini hanya dijadikan kedok untuk mengalirkan dana secara tidak sah, HMI menilai negara telah gagal melindungi hak pendidikan rakyatnya.
“Kami mendesak pihak Kejaksaan Negeri maupun Kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Jangan biarkan aktor-aktor di balik dugaan penyelewengan ini bebas berkeliaran. Kami juga meminta transparansi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi terkait alokasi dan distribusi dana BOS serta data riil siswa lembaga PKBM yang terdaftar,” lanjutnya.