Hujatan Giring Tidak Akan Redupkan Elektabilitas Anies

JAKARTA, Mediakarya – Beberapa pekan ini konstelasi politik nasional diramaikan dengan pernyataan tendesius Giring Ganesha atau Giring Nidji, Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyebut bahwa jangan pilih pemimpin pembohong. Hal tersebut dikatakan Giring saat memperingati Hari Ulang Tahun PSI ke-7 yang dihadiri Presiden Joko Widodo.

Meski Giring sendiri tidak gamblang menjelaskan siapa yang dimaksud pembohong itu, namun asumsi publik sudah dapat menangkap bahwa orang yang dimaksud oleh politisi muda yang baru masuk panggung politik itu adalah gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Terkait dengan pidato politik Giring saat memperingati Hari Ulang Tahun PSI ke-7 itu, saya menilai pernyataan itu sebenarnya biasa saja. Namun karena diucapkan di depan Jokowi sehingga menjadi perhatian publik,” ujar Direktur eksekutif center for public policy studies (CPPS) Indonesia, Bambang Istianto kepada Mediakarya, Selasa (28/12/2021).

Bambang berpandangan bahwa dengan sidiran Giring terhadap Anies, tidak akan mempengaruhi elektabilitas orang nomor satu di DKI Jakarta itu turun. Justru, kata dia, Giring sendiri tengah mempertontonkan kelemahan pribadinya sebagai politisi muda yang tidak memahami dialektika politik.

Sebagai sosok yang pemimpin yang rendah hati dan low profile sebagaimana gaya Jokowi ketika awal datang ke Ibu Kota, Bambang menilai elektabilitas Anies bakal terdongkrak.

“Sebab, karakter santun dan humbel sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, jika trend kepemimpinan Anies semakin populer maka peluang maju pada Pilpres 2024 mendatang kian terbuka,” ucap Bambang.

Lebih lanjut, meski PSI berusaha membendung laju elektabilitas Anies, dengan berbagai upaya serangan dan opini yang dilakukan. Hal itu akan sia-sia. Bahkan beberapa kali setiap mantan vokalis Nidji menyerang Anies secara personal, netizen justru ramai-ramai membela Anies.

“Sebab, psikopolitik masyarakat Indonesia, setiap tokoh yang dicoba dibunuh karakternya tanpa dasar dan apalagi didasari oleh sentimen pribadi pada umumnya tokoh tersebut semakin kuat,” tambah Bambang.

Karena itu dirinya menyarankan, sebagai politisi muda seperti Giring seyogyanya elegan dalam berpolitik, selain itu mengedepankan intelektualnya sebagai ketua partai, dibanding menebar kebencian secara personal.

“Tapi saya menilai bahwa karakter orang panggung pada umumnya hanya sensasi saja setelah itu ditinggalkan oleh penontonnya. Sedang Anies akan terus melenggang dan semakin kuat tak terbendung,” pungkas Bambang. **

Exit mobile version