Oleh karena itu, kata dia, bagi petani tebu yang memiliki lahan di dua wilayah tersebut bisa kembali menggunakan blotong tebu atau limbah tebu yang sudah kering untuk dijadikan bahan pupuk organik.
“Kami sudah menyampaikan kepada para petani tebu yang ingin menggunakan blotong tebu menjadi pupuk organik bisa mengajukan ke pabrik gula,” kata dia.
Mulyono menjelaskan bahwa tanaman tebu rakyat di dua wilayah itu menjadi evaluasi pabrik gula karena pada musim panen tebu tahun ini produktivitasnya mengalami penurunan hingga 30 persen.
“Tidak hanya pengaruh air mengandung belerang yang mengairi areal sawah tanaman tebu mempengaruhi produktivitas, tapi petani juga harus bisa mengurangi menggunakan pupuk ZA karena juga mengandung belerang. Makanya kami tawarkan blotong tebu jadi bahan pupuk organik agar pH tanah lebih bagus,” ujarnya, dilansir dari antara.