Sementara itu, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR Marisun dan Ketua Komunitas Penggilingan Padi Banten Sarnadi mengutarakan beberapa keluh kesah dan aspirasinya. Ia mengaku prihatin terhadap keberlangsungan usaha penggilingan padi lokal.
“Kehadiran PT Wilmar menjadikan harga padi melambung, sehingga mengganggu produksi pelaku usaha penggilingan padi lokal,” ujar Sarnadi, dikutip dari antara.
Pasalnya, usaha kecil dengan pekerja sekitar 10 orang tersebut, terancam bangkrut karena kehadiran PT Wilmar Padi Indonesia di wilayah Banten.
“Tentu sebagai pelaku usaha kecil dengan modal terbatas kami tidak mungkin dapat bersaing dengan perusahaan besar seperti PT Wilmar Padi Indonesia. Maka kehadiran kami hari ini, mohon dukungan keadilan sehingga usaha kecil kami bisa berjalan kembali. Kami meminta agar pemerintah menutup usaha PT Wilmar Padi Indonesia,” tuturnya. (q2)