JAKARTA, Mediakarya – Mencuatnya kasus skandal perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh salah satu petinggi partai dinilai merupakan “gorangan” politik guna mempertahankan oligarki dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Analis politik dan kebijakan publik Irwan Suhanto mengatakan, dalam kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret nama ketum salah satu partai, hal itu sengaja dimainkan oleh para politisi ‘busuk’ guna menjegal partai tertentu.
“Kalau mau jujur, seluruh ketua umum partai dan elit partai tidak terlepas dari dugaan skandal perselingkuhan. Namun ada yang aneh dalam perpolitikan di Indonesia, kasus pribadi dijadikan alat untuk menghantam lawan politiknya. Padahal hal itu tidak ada korelasinya dengan partai,” ungkap Irwan kepada Mediakarya, Rabu (5/1/2022).