JAKARTA, Mediakarya – Mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra, mengatakan, rencana amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 terbatas seperti membuka kotak pandora. Meskipun amendemen disebut hanya sebatas memasukkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) ke UUD, tetapi berpotensi ada pasal-pasal lain yang diubah yang tidak sehat bagi demokrasi di Tanah Air.
“Termasuk juga misalnya memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga kali atau lebih, itu saya kira juga tidak sehat untuk demokrasi kita,” ujar Azyumardi dalam dialog publik daring, Senin (23/8).