JAKARTA,Mediakarya – Pernyataan Anton selaku juru parkir telah yang mengaku dianiaya oleh Kasdim (Kepala Staf Kodim) 0504 Jakarta Selatan, di Foodcourt 88 Kemang. Sama sekali tidak mendasar, hal ini disebabkan tidak ada satupun saksi yang melihat.
Salah satu saksi yang berada dilokasi saat itu, yaitu Simon justru menganggap kesaksian juru parkir sebagai fitnah yang luar biasa. Terlebih lebih lagi ditegaskan mantan babinsa Kodim ini, tidak ada pengeroyokan, dirinya melakukan tindakan terukur pada Anton pada kejadian tersebut tapi tidak dikeroyok, dan banyak saksi yang melihat malam itu bahwa sama sekali tidak ada pengroyokan-pengoroyokan terhadap korban.
”Bagaimana kami mau mengeroyok, sedangkan kami hanya berempat, dan mereka ada sekitar 20 orang yang datang menghampiri kami,” kata Simon.
Namun, hal ini sudah terselesaikan saat itu. Bahkan Simon telah meluruskan kejadian itu, saat beberapa anggota TNI mendatangi lokasi kejadian tersebut.
Ditegaskan Simon, dirinya saat kejadian sudah tidak Babinsa (bintara pembina desa) aktif. Tapi sudah MPP (Masa Persiapan Pensiun). Sehingga sudah non job dari tugas.
“Makanya saya lucu sendiri membaca berita, seakan saya mencoreng citra TNI. Saya ini ada di lokasi kejadian, karena mewakili istri pak Kasdim yang ingin menyewa tempat di Foodcourt 88,” jelas Simon.
Karena itu, Simon selaku perwakilan Kasdim 0504 Jakarta Selatan, melihat lokasi di Foodcourt 88. Namun Anton dengan posisi mabuk, tidak kooperatif saat ditanya.
“Dulu memang saya mengelola parkir di tempat itu. Tapi sudah tidak lagi. Nah Anton yang biasa dipanggil kopral, bekas anak buah saya juga. Malah sebelum kejadian, masih baik baik bicaranya,” kenang Simon.
Hanya saja, saat Simon menanyakan beberapa hal di foodcourt, Simon mencium aroma alkohol dari mulut Anton. Sehingga membuat Simon jengkel pertanyaannya tidak dijawab jujur.
“Orang ini menutup tutupi pihak yang merusak tempat dan ornamen hiasan yang ada di Foodcourt 88. Bahkan sambil tunjuk tangan ke saya. Sudah tau posisi sebagai tukang parkir, tapi sudah kayak preman,” jelas Simon.
Namun permasalahan berlanjut, setelah serombongan salah satu ormas mendadak datang dengan membawa botol bir. Setelah diselidiki ternyata Anton adalah salah satu anggota ormas.
“Mereka menganggap saya mau merebut lahan parkir tempat ini. Setelah saya jelaskan duduk masalahnya mereka jadi paham informasi yang diterima salah,” ujar Simon.
Simon melihat kondisi sudah kondusif, sehingga tidak menyangka jika salah satu personil dari ormas, melempar botol bir dan mengenai motor patroli yang berada di lokasi.
Karena tidak ada yang mengaku siapa yang melempar, akhirnya dibuka rekaman CCTV. dan diketahui pelakunya bernama Abdul azis alias Amat.
“Jadi gak ada sama sekali hubungannya dan keterlibatan pak Kasdim. Tindakan Amat juga ini telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib atas tindakannya melempar botol, lalu kemudian yang bersangkutan Amat ini telah diproses,” kata Simon.
Kemudian, Simon menjelaskan karena kebaikan dari Kasdim, maka pelaku pelempar botol serta pelaku pemfitnah pengeroyokan tersebut tidak perlu diproses hukum.
“Justru beliau Pak Kasdim yang meminta untuk tidak diproses hukum dan meminta melepaskan pelaku dari proses hukum pada Polsek Mampang,” tutur Simon.
Lebih lanjut, Simon sangat terharu dengan kebaikan hati yangi ditunjukan oleh Kasdim 0504 terkait permasalahan ini.
“Kiranya Anton harus menyadari perbuatannya dan menginsafinya, yang telah memfitnah KASDIM termasuk saya difitnah yang sangat tidak mendasar,” tutup Simon.