Arief melanjutkan, lewat kegiatan ini, PAM JAYA ingin mengajak warga Jakarta untuk menjadi pahlawan bagi pelestarian air di kota ini.
“Kita memulai dari kategori peserta gedung perkantoran, tapi ke depannya inisiasi ini bisa kita kembangkan pada kategori lainnya, seperti misalnya rumah tangga,” tambah Arief.
Sumber air baku air perpipaan di DKI Nakarta, lanjut Arief, adalah 81 persen dari Waduk Jatiluhur, 14 persen dari Tangerang, dan baru sekitar 5 pesen dari sungai atau air permukaan di kota ini. Padahal, air adalah kebutuhan dasar hidup manusia.
“Mereka yang ikut berpartisipasi dalam pelestarian air adalah mereka yang memperjuangkan kehidupan, sebab air adalah sumber kehidupan,” tambah Arief.
PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah PAM JAYA dalam mendorong kesadaran pelestarian air di Jakarta.
“Kesadaran dalam pelestarian lingkungan, termasuk air, harus dimiliki seluruh warga Jakarta untuk keberlangsungan hidup generasi berikutnya,” ucap Heru.
Heru menambahkan, setiap warga bisa berkontribusi bagi pelestarian air dari tempat masing-masing, misalnya, dengan pemanfaatan kembali air serta mengelola limbah cair secara bijak.