KOTA BEKASI – Mendekati hari pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bekasi yang akan dilaksanakan pada Rabu (27/11/2024), elektabilitas Heri Koswara-Sholihin menempati puncak hasil survei PolMark Indonesia.
Keterpilihan pasangan nomor urut 1 itu mencapai 41,4%. Angka itu jauh mengungguli kandidat lainnya, yakni Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni yang 16,4% dan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe 30,9%. Sebanyak 11,3% masih merahasiakan pilihan, tidak tahu, tidak menjawab.
Founder dan Ceo PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menjelaskan, pasangan Heri-Sholihin terus menanjak sementara paslon Tri-Bobihoe beberapa kali naik turun.
Pihaknya juga mencatat bahwa paslon Heri-Sholihin memiliki popularitas dan kedisukaan yang paling tinggi dibanding dua paslon lain.
“Popularitas Heri Koswara-Sholihin mencapai 84,3 %. Diikuti Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni 70,1% dan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe 79%,” kata Eep seperti dalam rilis PolMark Indonesia, Sabtu (23/11/2024).
Selain itu, kata Eep, kedisukaan pasangan Heri Koswara-Sholihin juga menempati urutan pertama, 64,6%. Sementara Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni 46,4% dan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe 54,8%.
Menurut Eep, survei dilakukan untuk mengetahui penilaian para pemilih terhadap kepemimpinan dan kebijakan publik di Kota Bekasi.
“Serta memetakan preferensi mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024,” jelasnya.
Survei PolMark dilakukan melalui wawancara terhadap responden dalam rentang waktu 23 Oktober-1 November 2024. Populasi survei adalah WNI yang berdomisili di Kota Bekasi dan telah mempunyai hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah, ketika survei dilakukan.
Lebih lanjut, sampel sebanyak 800 orang diambil secara acak menggunakan metode multistage random sampling.
“Dilakukan quality control dengan mendatangi kembali responden secara acak 20% dari total sampel. Margin of error survei ini adalah ±3,5% pada selang kepercayaan 95%,” katanya.