JAKARTA, Mediakarya – Pembangun resiliensi peserta didik yang perlu dilakukan adalah memberikan perhatian dan motivasi, menetapkan dan mengomunikasikan harapan-harapan yang tinggi namun realistis serta memberikan kesempatan untuk partisipasi yang bermakna. Hal itu disampaikannya mengutip teori Bernad (1991).
Hal itu dikatakan Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka Jakarta (Uhamka) Abdul Rahman A Ghani mengatakan dalam dalam webinar yang digelar Sekolah Pascasarjana Uhamka, Selasa (14/9/2021)
Menurut Abdul Rahman, sekolah sebagai lingkungan kritis sangat strategis untuk membangun resiliensi peserta didik.
“Maka sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pendidik sebagai penyelenggara pendidikan memiliki peran membangun resiliensi tersebut,” tuturnya.