JAKARTA, Mediakarya – Penerapan tarif baru air minum oleh PAM JAYA merupakan langkah strategis untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan air minum secara adil dan merata bagi seluruh warga DKI Jakarta.
Menurut aku pengamat kebijakan publik Sugiyanto bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menanggapi penilaian terkait isu kenaikan tarif air PAM JAYA dengan menegaskan bahwa tarif air di Jakarta masih tergolong murah jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
“Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas masih adanya kritik atas kenaikan tarif Air Minum PAM Jaya. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memberikan penjelasan dan pemahaman yang lebih komprehensif kepada masyarakat Jakarta,” ujar Sugiyanto saat berbincang dengan wartawan, Jumat (25/4).
Terkait tarif air minum di DKI Jakarta ini, pria berkacamata yang akrab disapa SGY ini menilai, dibandingkan dengan kota-kota di sekitarnya, tarif PAM JAYA tergolong lebih ekonomis. Tarif termurah di Jakarta dimulai dari Rp1.000 per meter kubik, sementara di wilayah-wilayah sekitar, rata-rata tarif termurah justru berada di atas angka tersebut.