KOTA BEKASI, Mediakarya – Ketua LSM Triga Nusantara (Tri Nusa) Kota Bekasi, Maksum Al Farizi membantah bahwa dirinya telah mencabut laporan di KPK dan Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi PT Migas yang merugikan keuangan negara hingga puluhan miliar rupiah.
Pria yang akrab Mandor Baya itu juga membantah adanya pemberitaan di salah satu media bahwa LSM Tri Nusa telah melayangkan surat permohonan maaf kepada PT Minyak dan Gas Bumi (Perseroda) Kota Bekasi pada 27 Agustus 2024.
Mandor Baya menegaskan bahwa hingga saat ini LSM Tri Nusa tidak pernah menarik surat laporan baik itu d KPK maupun di Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi PT Migas Kota Bekasi yang diduga menyeret mantan pejabat di lingkup pemerintahan Kota Bekasi.
“Jadi saya tegaskan bahwa LSM Tri Nusa tidak pernah melayangkan surat kepada PT Minyak dan Gas Bumi (Persaroda) sebagaimana yang ditulis oleh salah satu media bahwa surat tersebut dilayangkan pada tanggal 27 November 2024. Dan saya pastikan itu hoax,” ujar Mandor Baya saat memberikan keterangannya kepada Mediakarya, Rabu (4/9/2024).
Mandor Baya mengaku bahwa dalam beberapa pekan belakangan ini LSM Tri Nusa terkesan diam dan tidak banyak menyuarakan soal kasus dugaan korupsi yang pernah dilaporkannya di dua lembaga penegak hukum.
“Kami memang dalam beberapa pekan belakangan ini terkesan diam dalam menyikapi kasus korupsi yang kami telah laporkan di KPK dan Kejagung. Hal itu kami lakukan semata-mata menghormati proses dan tahapan pilkada di Kota Bekasi. Sehingga jangan sampai ada opini bahwa kasus yang kami laporkan di dua institusi hukum itu bermuatan politis,” tegas Mandor Baya.
Terkait dengan berita opini yang ditulis oleh salah satu media online bahwa LSM Tri Nusa telah menarik laporan dan meminta permohonan maaf kepada PT Migas, Mandor Baya menyatakan bahwa pihaknya akan membawa persoalan ini ke Dewan Pers.
“Sebab ini bukan karena kelalaian atau kesalahan dalam penulisan, namun kami menduga ada unsur kesengajaan dari media online tersebut dan menggiring opini bahwa LSM Tri Nusa telah membuat kesalahan sehingga meminta maaf. Padahal kami melaporkan kasus korupsi di Kota Bekasi tentunya didasari dengan data yang kami miliki. Oleh karena itu kami pastikan membawa kasus penyebaran berita bohong itu akan dibawa ke Dewan Pers dan lembaga penegak hukum,” ungkap Mandor Baya.
Lebih lanjut, Mandor Baya juga menegaskan bahwa LSM Tri Nusa terus mengawal pengungkapan kasus dugaan korupsi di Kota Bekasi hingga tuntas. Bahkan dalam waktu dekat LSM Tri Nusa se-Indonesia akan menurunkan ribuan massa dan melakukan aksi unjuk rasa di KPK dan Kejaksaan Agung agar dua institusi hukum itu segera memanggil pihak-pihak yang diduga ikut terlibat dalam sejumlah kasus korupsi di Kota Bekasi.
“Sekali lagi kami tegaskan, LSM Tri Nusa tidak pernah mencabut laporan kasus dugaan korupsi sebagaimana yang diberitakan oleh salah satu media online. Justru kami pastikan bahwa pekan depan kami akan menurunkan ribuan massa ke KPK untuk mendesak agar lembaga antirasuah itu segera memanggil para pihak yang diduga ikut menikmati uang hasil korupsi itu,” ujar Mandor Baya.
Mandor Baya juga mendesak KPK segera memeriksa pihak yang juga salah satu kontestan di pilkada Kota Bekasi agar dimintai keterangannya terkait keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi PT Migas Kota Bekasi.
“Kami minta KPK segera melakukan pemanggilan. Jangan sampai kasus itu diproses setelah selesai pilkada. Padahal kejahatan tidak mesti dihentikan ‘di bulan puasa terus menunggu lebaran’. Jika sudah memenuhi unsur pidananya maka penyidik berhak menetapkan tersangka. Sementara alat bukti yang diminta oleh penyidik sudah kami serahkan semuanya,” pungkas Mandor Baya. **