Menurut pria yang akrab disapa Haris ini, tidak ada korban dalam kejadian tersebut, untuk korban luka hanya salah satu petugas damkar yang tertimpa reruntuhan kayu, sempat terkejut, mengalami luka tangan dan merasa sesak nafas.
“Petugas Damkar masih melakukan pendinginan, karena masih belum selesai semua kita harus menangani hingga selesai. Selain itu, ada temuan arsip masih mengeluarkan asap, apalagi kondisi bangunan yang tua dan terbuat dari pondasi kayu. Sementara, untuk plafon awning-nya merapat ke rumah penduduk. Masih kami tangani karena masih keluar asap dari tempat kejadian tersebut,” kata Haris.
Kebakaran yang melanda gedung sekolah tersebut dapat dilokalisir sehingga tidak menjalar ke bangunan lain di sekitarnya. Api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran selama kurang lebih 40 menit.
“Saya mengimbau kepada pengurus pengelola sekolah untuk memperhatikan alat proteksi kebakaran pasalnya kejadian besar dilihat dari hal kecil. Apabila dilengkapi dengan Alat Proteksi Kebakaran (APAR) mudah ditangani. Namun, sayangnya tidak ada APAR di lokasi TKP,” papar Haris.