JAKARTA: Tak bisa dipungkiri bahwa Partai yang cukup matang dalam perpolitikan Indonesia adalah Partai Golkar. Salah satu tradisi yang merupakan keberhasilan Partai Golkar secara regenerasi kepemimpinan adalah selalu mengasah intelektual kader dengan mengedepankan nilai nilai menghargai perbedaan dalam dinamika politik internal, menjunjung dialektika sebagai instrumen pendewasaan intelektual kadernya.
Salah satu contoh adalah sosok kader muda golkar yang selalu kontroversi dan berbeda pandang dengan Ketua Umum PG Airlangga Hartarto yakni Bung Syamsul Rizal Hasdy.
Kalau dilihat secara kaderisasi organisasi Partai Golkar, Syamsul Rizal Hasdy sama sama dengan Airlangga sebagai kader Kosgoro. Disaat Airlangga memimpin sebagai Ketua Umum Barisan Muda Kosgoro (BMK 57), Syamsul adalah anak buah Pak Airlangga, pada saat periode Airlangga maju sebagai Calon Ketua Umum bahkan ketika menjadi Plt Ketua Umum PG, syamsul total mendukung Full Pak Airlangga.
Ada yang uniknya setelah Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum PG hasil munas menggantikan Pak Novanto, Syamsul mengambil peran diluar struktur dan selalu mengkritik Airlangga, dan saat Munas berikutnya Syamsul mengambil pilihan mendukung Bambang Soesatyo melawan Mantan Ketua Umum BKM 57 nya Airlangga Hartarto.