KOTA BEKASI, Mediakarya – Cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy’ari, KH Fahmi Amrullah Hadzik sambangi Pondok Pesantren Fathul Bari Indonesia (FBI), RT 002/04 kelurahan Pejuang kecamatan Medan Satria Kota Bekasi, Minggu (06/10/24)
Tujuan kedatanganya ke Kota Bekasi yaitu menghadiri silaturahmi Akbar serta pengajian Kitab At-Tibyan yang merupakan kitab buatan KH. Hasyim Asy’ari.
Terlihat Ribuan jamaah Alim Ulama, santri, dan tokoh masyarakat Nahdliyin se-Kota Bekasi menghadiri acara tersebut.
Tak lupa Calon Walikota Bekasi Nomor urut 3 Tri Adhianto ikut menghadiri acara tersebut ditemani tokoh ulama Nahdliyin seperti KH. Jamaluail.
Dalam rangkaian acara tersebut, Gus Fahmi sapaan akrabnya juga menyerahkan foto Mbah Hasyim kepada calon wali kota Bekasi, Tri Adhianto yang kemudian menyerahkan buku saku Aswaja secara simbolis.
Tak hanya itu, diserahkan pula sebuah piagam penghargaan kepada Tri Adhianto, yang selama masa kepemimpinannya berhasil menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.
Menurut KH Jamalulail, Tri Adhianto merupakan sosok yang telah berhasil merawat amal dan tradisi Ahlus Sunnah wal Jamaah, seperti maulid Nabi, tahlilan, haul, dan ziarah kubur.
“Memilih pemimpin hakikatnya menentukan gerakan kebangsaan dan keagamaan di masa mendatang. Kita tidak boleh sekadar memandang kesukuan dan kecocokan rasa,” ujar KH Jamalulail.
Menurutnya, diperlukan sosok yang berpengalaman dan berkomitmen untuk menjaga, mengawal, dan memberikan kebijakan yang sesuai dengan pemikiran dan amaliah Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Sementara, Ustad H. M Bachtiar Effendi MA, selaku panitia pelaksana, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan dalam rangka kampanye pasangan calon.
“Pak Tri hadir karena kedekatan dan kecintaan beliau terhadap harokah Aswaja. Beliau ikut ngaji dan didoakan langsung oleh cucu pendiri NU serta seluruh jamaah agar hajat dan perjuangan beliau mendapat ridho Allah SWT dan kelancaran dalam pemilihan pemimpin Kota Bekasi ke depan,” ujarnya.
Ustad Bachtiar menambahkan bahwa setelah acara ini, perwakilan seluruh jaringan Nahdiyin, tokoh ulama, dan santri Aswaja dapat saja mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Ridho di tempat lain.
“Jadi, setelah ngaji, bisa saja kita geser sedikit untuk bikin deklarasi. Itu kan hal yang berbeda,” tutup Ustad Bachtiar.(Mam)