WASIOR, Mediakarya– Wakil Bupati Teluk Wondama, Andarias Kayukatuy mengakui, jajarannya selama dua tahun terakhir kurang memberi perhatian terhadap penanganan HIV-AIDS karena lebih fokus menangani pandemi COVID-19.
“Kita harus akui itu karena beberapa tahun terakhir ini kita sibuk dengan COVID-19 sehingga tidak ada yang begitu memperhatikan masalah HIV/AIDS. Padahal HIV/AIDS mungkin lebih berbahaya dari COVID-19,” kata Andarias di Wasior, Papua Barat, Minggu.
Andarias mendorong perlunya pemeriksaan HIV/AIDS secara luas untuk mengetahui seberapa besar tingkat penularan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia itu di Wondama.
Masyarakat Wondama, katanya, masih merasa HIV itu sesuatu yang kurang bagus, sehingga enggan memeriksakan diri.
“Saya setuju setiap (unit) pelayanan, ketika ada yang datang ke puskesmas langsung diambil darahnya untuk dites supaya kita bisa tahu bagaimana kondisi HIV/AIDS di Kabupaten Teluk Wondama,” ujarnya.