Dituding Ajarkan Aliran Sesat, Desakan Penutupan Ponpes Zaytun Terus Mengalir

JAKARTA, Mediakarya – Desakan penutupan terhadap pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun terus mengalir dari berbagai pihak. Selain itu kecaman terhadap sejumlah petnyataan kontroversial pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, alias Abu Toto terus dilakukan ulama tanah air.

Di antaranya, Ustadz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, Buya Yahya, dan lainnya telah menyampaikan sikapnya ulah pimpinan Ponpes yang juga mantan narapidana tersebut.

Terbaru, dalam sebuah video yang viral di media sosial, bertuliskan ulama Aceh, menyampaikan sikap tegas atas segala kontroversial Panji Gumilang.

Bahkan, lelaki yang sepertinya duduk di atas mimbiar sebuah masjid itu, meminta aparat kepolisian menangkap Panji Gumilang.

Ia menyatakan, bila Panji Gumilang Indramayu sesat dan menyesatkan. Bahkan, dirinya khawatir, bila aparat kepolisian tidak bertindak, apa yang dilakukan Panji Gumilang akan menyesatkan umat Islam Indonesia.

Komentar lain juga datang dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohammad Mukri yang mengusulkan pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun ditutup bila ditemukan adanya ajaran agama Islam yang menyimpang.

“Kalau memang betul-betul terbukti nanti menyimpang, ya ditutup lah Al-Zaytun, kecuali dia mau ubah kurikulumnya, tapi itu persoalan lain,” kata Mukri, Senin (19/6).

Mukri lantas mendukung upaya Pemprov Jawa Barat, PWNU Jabar hingga MUI Jabar untuk menyelesaikan kontroversi pesantren Al-Zaytun ini. Baginya, apa terjadi di Al-Zaytun merupakan persoalan akidah yang sensitif bagi umat Islam.

“Karena ini masalah akidah, sensitif. Karena itu negara perlu segera hadir,” kata dia.

Di sisi lain, Mukri turut menyoroti kontroversi yang dibuat pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang selama ini. Ia mencatat Panji sempat menuai kontroversi soal ajaran naik haji tak perlu ke Makkah, zina diperbolehkan asal membayar uang, hingga menyanyikan lagu Yahudi ‘havenu shalom alachem’.

Dilansir dari CNN, dirinya juga mengatakan hampir semua Ormas Islam yang ada di Indonesia menolak ajaran kontroversial yang dibuat Panji Gumilang tersebut.

“Bahwa paham yang disampaikan Panji Gumilang itu enggak ada ininya, saya juga enggak tahu sanad keilmuannya, ngambil di mana, kitabnya apa, gurunya siapa,” kata dia.

Lebih lanjut, Mukti dapat memahami Lembaga Bathsul Masail (LBM) PWNU Jawa Barat yang menyatakan Ma’had Al-Zaytun telah menyimpang dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Ia juga memahami LBM PWNU Jabar menyatakan haram untuk menyekolahkan anak di Al-Zaytun.

Baginya, langkah LBM NU Jabar tersebut untuk bisa memberikan perlindungan bagi anak-anak.

“Karena itu LBM PWNU Jabar mengharamkan itu sangat bisa dipahami. Untuk memberikan perlindungan pada anak, disamping agar anak-anak yang dalam tanda kutip ‘tersesat’ tak tambah banyak,” kata dia.

Baru-baru ini pesantren Al-Zaytun kembali disorot lantaran didemo massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat beberapa hari lalu. Mereka memprotes dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *