JAKARTA, Mediakarya – Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid mengatakan sektor UMKM memiliki peran yang sangat besar dalam mencapai pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan Meutya Hafid saat dalam keynote speakernya pada acara webinar bertajuk Kreatif dan Inovatif Manfaatkan Media Sosial Bagi UMKM, yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (26/5).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A Pangerapan dan Direktur Eksekutif DIB Institute, Rio Affandi Siregar sebagai narasumber.
Meutya Hafid yang juga politisi senior Partai Golkar itu mengungkapkan media sosial menjadi sarana penting bagi para pelaku usaha memperluas pasar mereka. Medsos yang dimaksud seperti melalui whatsapp, instagram atau tiktok untuk mempromosikan produknya.
Secara khusus, Meutya Hafid juga menyebutkan manfaat media sosial bagi UMKM yaitu dapat meningkatkan skala bisnis, karena media sosial bisa diakses oleh berbagai kalangan.
Ia meyakini dengan banyaknya pengguna media sosial maka akan bertambahnya pelanggan, mengurangi biaya promosi, dan toko tidak perlu untuk memansang iklan di baliho atau iklan yang memiliki biaya lebih mahal.
“Media sosial memungkinkan UMKM untuk mempromosikan produk atau layanan yang lebih luas dan menjangkau target pasar yang lebih spesifik dengan biaya yang relatif lebih murah,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan mengatakan Perkembangan digitalisasi di Indonesia berkembang sangat signifikan dan mampu mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik dalam beberapa tahun belakangan ini.
Ditambah dengan adanya dorongan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-sehari.
Pemerintah, kata Semuel, mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi menggunakan aplikasi digital dan meningkatkan kompetensi digital masyarakat.